Pengertian
Tawassul atau wasilah artinya adalah mengerjakan sesuatu amal yang dapat mendekatkan diri kita pada Tuhan. Tawassul juga diperbolehkan dalam berdoa, malah hal ini akan lebih membuat doa tersebut makbul.
Contoh berdoa dengan wasilah atau tawassul:
- Kita mendatangi seorang ulama yang mulia dan dikasihi Tuhan, lalu kita berkata: “Saya akan mendo’a mohon ini itu kepada Tuhan, tetapi saya harap pula tuan Guru mendoakan kepada Allah bersama saya, supaya permintaan saya dikabulkannya”.
- Kita berziarah kepada Nabi di Madinah, ketika beliau masih hidup ataupun pada ketika beliau telah wafat, maka kita berdoa di situ dan kita harapkan agar Nabi Muhammad s.a.w mendoakan kita pula kepada Allah. Ini namanya berdoa dengan tawassul, dengan orang yang masih hidup atau yang telah wafat.
- Kita datang ziarah ke makam Syeikh Abdul Qadir al Jailani, lantas kita berdoa di situ kepada Tuhan begini bunyinya: “Ya Allah, Ya Tuhan yang Pengasih dan Penyayang, saya mohon keampunan dan keredhaan-Mu berkat beliau yang bermakam di sini, karena beliau ini saya tahu, seorang ulama besar yang engkau kasihi. Berilah permohonan saya , Ya Allah Ya Rahman Ya Rahim”
- Kita berdoa kepada Allah : “Ya Allah, berkat kebesaran Nabi Besar Muhammad s.a.w, berilah permohonan saya …”
- Kita berdoa : “Ya Allah, berkat nama-Mu yang besar, berilah saya ini itu”. Ini berdoa tawassul dengan nama Tuhan.
- Kita berdoa , “Ya Allah, saya ada mengerjakan amalan yang baik, yaitu saya tetap hormat kepada ibu bapa saya. Kalau amal itu diterima oleh Engkau, maka berilah permohonan saya ini dan itu”.
Dalil Tawasul
Peranan tawasul
Tawasul adalah amalan sunat yang disukai oleh Allah. Buktinya adalah bahwa amalan tawasul ini disebutkan dalam Al Quran dan hadis, serta menjadi amalan para sahabat, tabiin, dan tabiut tabiin. Do’a/permintaan melalui tawasul insya Allah lebih mudah dikabulkan.
Tawasul (wasilah) adalah salah satu metode untuk menjadi orang bertaqwa. Sejarah menunjukkan bahwa generasi salafus soleh adalah orang-orang yang sangat kuat mengamalkan tawasul.
Kajian lebih lanjut
- Tawasul dalam Al Quran
- Tawasul dalam Hadis
- Tawasul sebagai amalan para sahabat & salafusoleh
- Macam-macam obyek tawasul
- Tawasul melalui orang yang sudah wafat (lihat di macam-macam obyek tawasul)
- Tawasul melalui orang yang belum lahir (lihat di macam-macam obyek tawasul)
Referensi Buku
- K.H. Sirajuddin Abbas, 40 Masalah Agama volume 1, Penerbit Pustaka Tarbiyah Jakarta, 2003
- Syekh Yusuf An Nabhani., Kisah-kisah Karamah Wali Allah
- A. Shihabuddin, Telaah Kritis atas doktrin faham Salafi/Wahabi [versi HTML] [versi PDF]
- Habib Munzir Al Musawa, Kenalilah Akidahmu, Majelisrasulullah
- Habib Munzir Al Musawa, Meniti Kesempurnaan Iman, Majelisrasulullah
Referensi Artikel Online
- Kisah tawassul Sayidina Abbas r.a , dijelaskan dalam buku Kisah-kisah Karamah Wali Allah karangan Syekh Yusuf An Nabhani.
- Ulasan Habib Munzir Almusawa tentang tawasul di situs majelisrasulullah.org
- Artikel tentang hukum Fiqh tawasul
- Hukum berdoa dengan tawasul
- Ulasan Tawasul dengan orang meninggal di Suara Merdeka
- Sanggahan terhadap tawasul serta jawabannya di blog pecinta majelis rasulullah
=== sekian ===
Assalamu’alaikum wr.wb.
Mau tanya, kalau misalkan kita pergi makam orang alim lalu meminta petunjuk lewat perantara orang alim tersebut apakah diperbolehkan? Misal kita meminta dengan kata “Ya Allah, saya minta untuk diberi kemudahan saat Ujian disekolah lewat perantara beliau,” Hal tersebut menurut Islam diperbolehkan apa tidak? Mohon bimbingannya
Wassalamu’alaikum wr.wb.